SELAMAT DATANG DI BLOGER KALIWUNGU NGOMBOL

Blog ini di buat untuk mejalin silaturahmi, berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan dan informasi


Kamis, 17 Maret 2011

Alam pedesaan


ALAM PEDESAAN NAN DAMAI.                                                   
Oleh: Kuswanto

Apabila kita memandang hamparan sawah yang hijau bak permadani, hati terasa aman nyaman dan tenang apalgi suasana seperti ini dinikmati di pagi hari saat matahari baru mengintip di ufuk timur. Sambil menikmati udara yang segar. Jauh dari debu dan kebisingan seperti layaknya kota- kota besar. Yang  bisa mebuat stress karena tiap hari di suguhi pemandang macet, asap dan debu. Pulang kerja pun tidak bisa istirahat dengan tenang. Apalagi tempat tinggal kita dekat dengan jalan raya, seperti tempat tinggal saya sekarang. Tiada hari tanpa deru kendaraaan asap dan bising kendaraan. Malampun tidak bisa tidur dengan nyenyak Apalagi sekarang kendaraan roda dua makin nyak, dan knalpotnya banyak yang mengguanakan knalpot non standar. Membuat kuping terasa pekak. Apakah keadaan seperti ini bisa di tertibkan. Atau akan di biarkan begitu saja. Makanya setiap pulang ke kampung halaman saya sempatkan relaks dengan menikmati suasana alam pedesaaan yang aman tenang dan damai. Yang justru memprihatinkan sekarang tenaga kerja di pedesaan semakin sulit di cari, karena para pemuda dan pemudinya setelah tamat dari bangku sekolah hengkang dan hijrah ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Karena merasa hidup di desa suash. Penghasilan yang di dapat di desa kadang tidak sesuai dengan biaya produksinya. Sampai kapankah generasi petani akan bertahan. Apakah keadaan seperti ini terjadi di tempat anda tinggal. Sebelum hengkang ke kota, di desa saya seperti layaknya masyarakat pedesaan, melakukan aktivitas pertanian, saya mencoba menanm cabai, semangka dan tanaman palwijalainnya, dan hasilnya pun bagus. Karena sebenarnya saya senang bercocok tanam. Akan tetapi setelah panen buah kadang harganya tidak memuaskan. Karena pada saat di jual harganya murah , tidak imbang dengan biaya produksinya. Memang kalau pas harga sedang bagus, membuat kita ketagihan untuk mencoba lagi. Seperti halnya masyarakat di desaku yang senang menanam cabai. Biarpun harganya sering turun naik,  tetapi tidak menyurutkan semangat warga di desaku. Sekarang aku tinggal di kota, pada saat saat tertentu saya rindu akan kampung halaman yang tenang dan damai. Canda tawa masyarakatnya yang lugu dan polos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
y
a
s
g
o
l
b
i
d
g
n
a
t
a
d
t
a
m
a
l
e
S