SELAMAT DATANG DI BLOGER KALIWUNGU NGOMBOL

Blog ini di buat untuk mejalin silaturahmi, berbagi pengalaman, ilmu pengetahuan dan informasi


Kamis, 17 Maret 2011

Jembatan sasak


 JEBATAN SASAK KALI LERENG
oleh: Kuswanto

     Jembatan ini adalah jembatan sasak yang menghubuangkan desa Ka,liwungu Lor, dengan desa Kaliwungu Kidul dan Aw-awu. Jembatan yang di banguaan atas swadaya masyarakat ini sangatlah membantu mempermudah transportasi desa sekitarnya. Walaupun bentuknya sangat sederhana tapi jembatan ini sangatlah kuat dan kokoh, karena tiang penyangganya menggunakan beton. Terbukti biarpun banjir datang dan seriang di terjang arus deras, tetapi jembatan ini masih tetap kokoh. Walaupun memang harus rajin menyingkirkan sampah sampah ataupun batang- batang pohon yang menyangkut di tiang penyangganya. Berbeda dangan sasak sebelumnya yang sering hanyut apabila di terjang banjir, karena kaki penyangganya menggunakan bambu yang tidak begitu kuat menahan  arus yang sangat deras. Mungkin yang tidak terbiasa  akan merasa takut apabila melewati jembatan ini. Akan tetapi warga sekitar  walaupun mengendara motor tidak gentar melewatinya.



Alam pedesaan


ALAM PEDESAAN NAN DAMAI.                                                   
Oleh: Kuswanto

Apabila kita memandang hamparan sawah yang hijau bak permadani, hati terasa aman nyaman dan tenang apalgi suasana seperti ini dinikmati di pagi hari saat matahari baru mengintip di ufuk timur. Sambil menikmati udara yang segar. Jauh dari debu dan kebisingan seperti layaknya kota- kota besar. Yang  bisa mebuat stress karena tiap hari di suguhi pemandang macet, asap dan debu. Pulang kerja pun tidak bisa istirahat dengan tenang. Apalagi tempat tinggal kita dekat dengan jalan raya, seperti tempat tinggal saya sekarang. Tiada hari tanpa deru kendaraaan asap dan bising kendaraan. Malampun tidak bisa tidur dengan nyenyak Apalagi sekarang kendaraan roda dua makin nyak, dan knalpotnya banyak yang mengguanakan knalpot non standar. Membuat kuping terasa pekak. Apakah keadaan seperti ini bisa di tertibkan. Atau akan di biarkan begitu saja. Makanya setiap pulang ke kampung halaman saya sempatkan relaks dengan menikmati suasana alam pedesaaan yang aman tenang dan damai. Yang justru memprihatinkan sekarang tenaga kerja di pedesaan semakin sulit di cari, karena para pemuda dan pemudinya setelah tamat dari bangku sekolah hengkang dan hijrah ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Karena merasa hidup di desa suash. Penghasilan yang di dapat di desa kadang tidak sesuai dengan biaya produksinya. Sampai kapankah generasi petani akan bertahan. Apakah keadaan seperti ini terjadi di tempat anda tinggal. Sebelum hengkang ke kota, di desa saya seperti layaknya masyarakat pedesaan, melakukan aktivitas pertanian, saya mencoba menanm cabai, semangka dan tanaman palwijalainnya, dan hasilnya pun bagus. Karena sebenarnya saya senang bercocok tanam. Akan tetapi setelah panen buah kadang harganya tidak memuaskan. Karena pada saat di jual harganya murah , tidak imbang dengan biaya produksinya. Memang kalau pas harga sedang bagus, membuat kita ketagihan untuk mencoba lagi. Seperti halnya masyarakat di desaku yang senang menanam cabai. Biarpun harganya sering turun naik,  tetapi tidak menyurutkan semangat warga di desaku. Sekarang aku tinggal di kota, pada saat saat tertentu saya rindu akan kampung halaman yang tenang dan damai. Canda tawa masyarakatnya yang lugu dan polos.

Minggu, 13 Maret 2011

Kepulan Asap Rokok Bisa Bikin Orang Kena Diabetes


Kepulan Asap Rokok Bisa Bikin Orang Kena Diabetes

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Efek negatif rokok kembali bertambah. Jika selama ini rokok identik dengan penyakitparu-paru dan jantung, penelitian terbaru menemukan kepulan asap rokok juga bikin orang rentan kena diabetes tipe 2.

Kepulan asap rokok ini  bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 (diabetes karena gaya hidup)baik bagi perokok aktif maupun pasif.

Sebuah studi menunjukkan bahwa asap rokok meningkatkan risiko diabetes tipe 2, dan risiko ini akan lebih tinggi terjadi pada perokok pasif. Hasil penelitian ini telah dilaporkan dalam paperDiabetes Care.

"Potensi risiko diabetes dari paparan asap rokok ini sebelumnya tidak diketahui. Untuk itu masyarakat sebaiknya membatasi paparan asap rokok dari lingkungan sekitarnya," ujar Dr David Nathan, kepala Diabetes Center di Massachusetts General Hospital, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/3/2011).

Untuk studi terbaru ini, Dr John P Forman dan kolega dari Brigham and Women's Hospital di Boston melihat respons dari 100.000 perempuan. Partisipan ini diberi pertanyaan seputar berapa lama waktu mereka menjadi perokok aktif ataupun perokok pasif.

Forman dan tim menemukan bahwa perempuan yang merokok lebih dari dua bungkus sehari memiliki kemungkinan paling tinggi terkena diabetes, dan risiko terkena diabetes ini akan lebih tinggi terjadi pada perempuan yang terpapar asap rokok (perokok pasif).

"Meski partisipannya adalah perempuan tapi tidak ada alasan bahwa hasil penelitian ini tidak berlaku untuk kaum laki-laki, karena faktor risiko penyakit diabetes sama untuk kedua jenis kelamin," ujar Forman.

Sementara itu Nathan menuturkan belum diketahui dengan pasti apa hubungan antara diabetes dan merokok, tapi ada kemungkinan peradangan meainkan peran dalam kedua kondisi ini. Hasil studi ini menunjukkan adanya hubungan satu sama lain.

Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi yang mana tubuh tidak dapat memproses gula dengan baik dan biasanya terjadi pada orang dewasa. Kondisi ini bisa dikontrol dengan melakukan diet dan olahraga, tapi jika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa.

Kamis, 10 Maret 2011

Video Panas Anggota FPAN DPRD dan Istri Bocor, Hebohkan Purworejo

VIDEO PANAS ANGGOTA FPAN DPRD DAN ISTRI BOCOR, HEBOHKAN PURWOREJO

Purworejo - Video panas wakil rakyat kembali beredar. Namun berbeda dengan video yang sudah-sudah, video yang menghebohkan warga Purworejo, Jawa Tengah, itu diperankan oleh sang politisi dan istri.

Dari penelusuran detikcom, Kamis (3/3/2011), diketahui sang politisi, berinisial IF, adalah anggota DPRD Puworejo dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN). Dia adalah anggota DPRD termuda dan anak tokoh ternama di Purworejo.

Sementara wanita tersebut, MH, merupakan istri sah dari pernikahan IF yang kedua. MH adalah anggota PNS Pemkab Purworejo.

Video yang berdurasi kurang lebih tiga menit itu sudah beberapa hari ini beredar di Purworejo. Sejumlah warga juga menyakini, 'aktor' dalam video tersebut adalahsang politisi yang dimaksud.

Bahkan Hartono, salah seorang teman dekat IF, membenarkan pemeran dalam video itu adalah IF dan MH. “Soal siapa yang menyebarkan video itu saya sama sekali tidak tahu. Siapa pun pelakunya, yang pasti yang menyebarkannya adalah orang yang benar-benar tidak bertanggung jawab,” kata Hartono.

Hanya saja, Hartono menuturkan, kepadanya IF pernah bercerita sempat menjual sebuah laptop, yang kemungkinan menjadi awal beredarnya video dokumentasi pribadi itu.

“IF itu orangnya suka teledor mungkin di dalam laptopnya file video yang sempat disimpan sudah dihapus. Tetapi saat dijual di folder recycle bin tidak dihapus oleh IF. Bisa jadi diambil pembelinya dan disebarkan kemana-mana video IF itu,” ungkap Hartono yang merasa kasihan dengan teman dekatnya itu.

Setelah tersebarnya video panas itu, Hartono juga berulangkali mendapat telepon dan didatangi beberapa pejabat serta rekan-rekan IF yang penasaran ingin melihat video itu.

“Tidak hanya saya saja. Bahkan IF juga sore tadi melalui telepon genggamnya mengeluh kepada saya kalau di kotak pesan Facebooknya banyak pesan masuk yang berisi tentang permintaan video mesum itu,” ujar Hartono.

Saat ditanya apakah IF akan melaporkan kejadian penyebaran itu ke polisi, Hartono menyatakan sampai saat ini belum ada niatan untuk melaporkan kasus penyebaran video itu ke polisi. “Sepertinya IF belum ada niatan untuk melaporkan peredaran video itu ke polisi. Dia sendiri merasa dilema sebab sudah masuk ke ranah kehidupan pribadinya,” tutur Hartono.

Saat detikcom berusaha mengkonfirmasi IF, ponselnya dalam kondisi aktif. Namun, dia tidak mengangkatnya. Menurut Hartono, posisi IF saat ini sedang rapat bersama seluruh anggota dan pimpinan DPRD Purworejo di Yogyakarta.

sumber: detikNews

TPR Jatimalang Kembali Ditutup Warga


TPR Jatimalang Kembali Ditutup Warga

Warga Desa Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo kembali menutup tempat pemungutan retribusi (TPR) Pantai Jatimalang. Penutupan TPR tersebut menyebabkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo kembali kehilangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terhitung sejak Maret 2011, tidak ada satupun warga atau petugas Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Pariwisata (Dinhubkominpar) Purworejo yang menjaga TPR dan memungut retribusi tiket masuk objek wisata andalan Purworejo itu. "Kami sepakat tidak lagi menjaga TPR Jatimalang, terhitung sejak Maret 2011, loket dibiarkan tanpa petugas," ucap Suwandi, Ketua Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) Jatimalang, Kamis (10/3). Suwandi menegaskan, penutupan TPR itu merupakan buntut adanya anggapan pengingkaran janji oleh Dinhubkominpar Kabupaten Purworejo. Selama Februari 2011, dinas beserta warga menjaga dan memungut retribusi wisata. Padahal, selama dijaga pada Februari 2011, TPR Jatimalang berhasil mendapat retribusi sedikitnya Rp 23 juta. Retribusi tersebut seluruhnya disetor kepada Pemkab Purworejo. Menurutnya, sebelum kembali dijaga kembali warga beserta dinas, pemerintah telah menggelar pertemuan dengan perangkat desa. Dalam pertemuan pada akhir Januari tersebut, perwakilan desa kembali meminta adanya bagi hasil pembagian retribusi 70 % untuk PAD dan 30 % masyarakat Jatimalang. "Kami minta syarat itu, dan disanggupi, sehingga TPR kembali dijaga dinas dan warga. Namun, saat ditagih pada akhir Februari, ternyata tidak diakui," bebernya. Ditambahkan, dalam rapat tersebut memang warga tidak membuat kesepakatan tertulis. Warga lanjutnya, percaya dengan pernyataan kesanggupan secara lisan diungkapkan perwakilan dinas. "Karena percaya, sehingga kami mau menjaga lagi. Saat itu juga diungkap, penjagaan TPR menjadi semacam ujicoba hingga diterbitkannya peraturan Bupati (Perbup) yang menjadi payung hukum bagi hasil antara Jatimalang dengan Pemkab," imbuhnya. Dikatakan, tuntutan warga Jatimalang merupakan hal yang wajar. Menurutnya, warga memiliki peranan yang besar dalam membangun dan menjaga objek wisata Pantai Jatimalang. "Kalau ada kerusakan jalan atau sarana lain, warga juga yang memperbaiki secara swadaya," tandasnya. Kini, lanjutnya, Jatimalang hanya menuntut adanya realisasi bagi hasil retribusi objek wisata 70 % : 30 % dengan Pemkab Purworejo. Selain itu, setiap libur Lebaran dan Tahun Baru, pengelolaan TPR harus dilakukan oleh warga. "Jika tidak bisa, sebaiknya dibiarkan saja tanpa penjaga," tegasnya. Sementara itu, saat diminta konfirmasi, Kabid Pariwisata Dinhubkominpar Kabupaten Purworejo, Sumarno mengakui adanya penutupan TPR tersebut. Namun, ia menyatakan, persoalan tersebut kini juga ditangani oleh Wakil Bupati Purworejo. "Sudah ditangani Wakil Bupati," katanya. Sumber:KRjogja
seo
a
y
a
s
g
o
l
b
i
d
g
n
a
t
a
d
t
a
m
a
l
e
S